Membiasakan
Menulis
Oleh:
M. Zulianto
14, Desember 2013
Musuh besar para penulis pemula
adalah keraguan. Ragu tentang ide yang
akan ditulis dan ragu dengan hasil tulisannya. Jika anda adalah pemula, dan
kebetulan saja di dalam otak kecil anda dianugrahi keinginan besar untuk
mensejajarkan diri dengan para penulis sekaliber AS. Laksana, Putu Wijaya, WS.
Rendra, Pramudya Ananta Toer, Mustofa Bisri atau siapalah para penulis terkemuka.
Saya sarankan agar anda secepatnya mencari penawar untuk mengusir hantu bernama
keraguan. Tahukah anda?, bahwa Mr. Jhon Smit seorang peraih nobel dalam bidang
ekonomi yang hasil penelitiannya di dikonsumsi massif oleh para ekonom global.
Harus bertengkar dengan penyakit keraguan setiap waktu sejak ia masih kuliah.
Dia merasa dibuntuti dengan seorang anak kecil, teman sebayanya dan seorang
agen rahasia sebagai perwujudan hantu keraguan. Dan pada detik ke 60 tahunnya,
ketika ia meraih gelar nobel. Penyakit akut bernama keraguan itu, tetap setia
membuntutinya. Apa yang dialkukan Smith?. Dia melawan. Smith memberanikan diri
untuk menlis. Smith membiasakan diri untuk menulis. Dan smith selalu berlatih
untuk menulis. Dia terlalu tangguh untuk ditakhlukan dengan hanya
keragu-raguan. Wal hasil jadilah buku teori ekonomi ala Smith.
Cara paling heroik adalah melawan.
Sementara cara yang paling nista dan jauh lebih mudah adalah “menyerah”. Heroik
dan mudah?. Gundulmu!!!. Silahkan mencibir atau muntab begitu, tapi tunggu dan
baca artikel ini sampai selesai. Lalu lakukanlah.
Pertama anda butuh keberanian untuk
menulis. Beranikan gagang jemari anda untuk memegang bulpain dan uraikanlah apa
yang ingin anda tulis. Bila itu terlalu manual, cobalah beralih ke mesin ketik computer
atau smart phone yang disertai vasilitas note everything. Untuk
melakukan itu, anda hanya bermodal keberanian. Contohlah masyarakat digital
dunia maya. Bagaiaman para penggemar fesbuk, friendter dan twitter dengan
konfidensi blak-blakan dan secara enteng menulis status. Tidak perduli
itu status alay, jablay atau geje. Kita butuh keberanian
seperti mereka.
Kedua biasakanlah. Dengan
membiasakan menulis anda akan terbiasa menulis. Semakin biasa menulis semakin
terkikis penyakit keraguan menulis. Anda bisa mebiasakan menulis dengan
mencatat apapun dan dimanapun. Objeknya bisa bervariasi, dan sebelum menulis jadilah
pengamat yang baik. Anda bisa memulai dari mengamati tukang becak, sopir
angkot, seorang yang berak dipinggir kali, orang gila yang nyaris tidak memakai
pakaian sehelaipun, rentetan keluarga pengemis dari kakek, nenek, bapak, ibu dan
anak balita, penderita busung lapar, bangunan hyper market yang wah, gedung
pencakar langit, asupan pendidikan dengan kurikulum amburadul, pejabat yang
bobrok dan merangkap status korup, pak presiden yang lembut, lembek sekaligus
sopan. Dan lain-lain dan lain-lain. Ada ribuan bahkan jutaan objek yang dapat
anda dokumentasi dalam bentuk uraian catatan. Silahkan tulislah, karena menulis
adalah keterampilan dan untuk terampil anda perlu membiasakan.
0 comments:
Post a Comment