Oleh: M. Nur Rizal Hakim
Selama ini
indonesia, memiliki banyak organisasi islam yang masih tampak tertatih-tatih
tentang menghadapi perkembangan pesat dikalangan masyarakat. Memang, sekarang
ini banyak tidak puas dengan organisasi islam yang sudah mapan. Dikarenakan organisasi semacam itu tidak mampu menampung
gagasan-gagasan baru yang lebih relevan.

Jadi, sesungguhnya Muhammaddiyah cukup “cair”
karena mereka memiliki struktur organisasi, tetapi kalau ada perombakan mereka
sulit mengatur di tingkat intern. Katakanlah Muhammadiyah hendak melakukan
pembaruan pendidikan, kesulitan pertama yang dihadapi adalah., Apakah dengan demikian sekolah Muhammadiyah
harus meninggalkan ujian negara, kurikulum nasional dan sebagainya ?.
Lagi pula betapakah
mungkin melakukan perombakan – perombakan setiap saat ?.
Jadi susut pandang
Muhammadiyah, adalah kurang adil jika menyebutnya sudah “beku”, karna latarnya
sekarang sudah beda. Dahulu perkembangan dinamikanya adalah kualitatif sekarang
adalah dinamika kuantitatif, dikarnanya organisasi tersebut sudah menambah
sekolah, menambah rumah sakit, menggiatkan dakwah dan sebagainya. Dari sudut
ini mungkin bisa dikatakan bahwa tugas sejarah Muhammadiyah dibidang pembaruan
( tajdid ) sudah selesai. Jadi tahap Muhammadiyah sekarang adalah tahap mewujudkan cita – cita awalnya.
Diperlukan waktu yang panjang
untuk lahirnya ide baru, dan tampaknya yang memulai harus orang lain dengan ide
yang lebih segar untuk dilaksanakan dalan satu atau dua generasi secara
konsisten.
Dengan demkian organisasi itu
perlu mendengar suara dari luar, dan itu bisa di lakukan dengan membuat suatu system
yang terbuka. Kalau hanya sibuk di dalam saja akan timbul enthrophy, habis
energy untuk mengurusi soal-soal intern saja.
Dalam keadaan sekarang, tidak
cukup hanya dengan menyatakan Islam sebagai ideology kita juga perlu ide Islam
tentang etika, estetika, pemikiran filsafat, dll. Ini tidak bisa di cakup oleh
Islam sebagai ideology, melainkan Islam sebagai ide.
Lantas, apakah NU akan terus
berada di balik bayang-bayang Muhammadiyah?
0 comments:
Post a Comment