IDIOT Vs JENIOUS
Oleh : Farida Luthfiyatul Hidayah
salam sahabat pembaca yang budiman... saya ingin memperkenalkan diri saya. seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. maka di sini saya akan mencoba memberi sugesti dengan perumpamaan sesuatu yang real. bahkan, mungkin ada pada diri saya dan anda.
Oleh : Farida Luthfiyatul Hidayah
salam sahabat pembaca yang budiman... saya ingin memperkenalkan diri saya. seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. maka di sini saya akan mencoba memberi sugesti dengan perumpamaan sesuatu yang real. bahkan, mungkin ada pada diri saya dan anda.
pastinya anda tak asing dengan sebutan idiot bukan? tapi anda jangan salah sangka, idiot yang satu ini bukan sebuah kelainan psikis, melainkan si bodoh nan malas yang selalu di kecam juga sering jadi bulan-bulanan bahan olok. dan taukah anda saya adalah salah satu dari mereka. yah tepat sekali, saya ini orang bodoh yang sangat malas. itu alasan mengapa sekolah saya tak memberikan wewenang bertanggung jawab atas event tertentu. mereka bilang, "ah, bisa apa si idiot itu?" mungkin memang, mimik wajah saya saat menerima kecaman seperti itu terlihat murung dan dan mengumpat dendam. namun sejatinya, hati saya bungah (senang) lantaran jauh dari bebanyang umumnya orang idiot pikir, itu buang-buang waktu bersantai.berbeda dengan beberapa teman cerdas saya, mereka selalu andil bahakan berlomba menunjukkan ability masing-masing demi tempat jabatan yeng menurut pola pikir orang isiot itu tak ada guna.kasarannya seperti ceplos si idiot mengomentari hal ini, 'gawe opo?" ?!%$#*&?!#puff.
berbeda sangat... mereka yang cerdas selalu memperhitungkan keuntungan dan resiko. menimbang dan memperkirakannya apakah perbandingan antara modal dan hasil itu menguntungkan, setara, atau bahkan anjlok jatuh?. jika menguntungkan, mereka akan berlari kejar tayang siang malam demi laba yang mereka incar. jika setara mungkin mereka akan menunda ,mengerjakan proyek tersebut, hingga mereka temukan solusi yang terbaik.namun jika konsep itu menjerumuskan, mungkin mereka akan give up (berhenti/selesai) proyek dengan alasan tak ingin ambil resiko besar. sedang kami bangsa idiot, yang benci dengan keseriusan, lebih suka otodidak dan terkesan coba-coba pada konsep proyek. tak perlu pemikiran yang sedemikian rumit serta hanya bermodal keyakinan. soal kegagalan... itu hal yang wajar. kegagalan merupakan awal dari keberhasilan bukan? bahkan kami bangsa idiot dengan segala hormat meng-claim si cerdas adalah idiot itu sendiri. apa bedanya dengan banci? kalau resiko saja di takuti. karena menurut kami, nasib kita bisa berubah lantaran sebuah keberanian mengambil resiko.
sekarang mari kita flash back. coba anda ingat berapa tokoh kaya raya dunia yang dulunya adalah bangsa idiot? bahkan lulusan droup out? itulah mereka, gambaran para idiot yang bertikai dengan resiko untuk mengubah nasib.yang mereka cari bukan rupiah ataupun dolar,tapi sebuah peluang. yah, peluang untuk menjadi bintang. peluang agar dunia mengenal dan mengenang rintisan peluh yang mereka bangun.
kami para bangsa idiot tak gemar belajar sejarah.tapi, yang kami lakukan adalah bagaimana cara menjadi objek sejarah. bahkan tak jarang dari bangsa kami yang mempekerjakan para rakyat cerdas menjadi karyawan. seperti yang terjadi di sekolah saya. para rakyat cerdas selalu membuat resume book (ringkasan semua pelajaran) ketika menjelang ujian. andai saja kehidupan ini bisa sedikit di putar ke belakang, dan di rancang slow motion pasti anda akan menemukan kesibukan rakyat cerdas yang beradu dengan kertas dan bulpoin. sedang kami para bangsa idiot menunggu hasil proyek yang mereka kerjakan selesai. kemudian menikmati hasilnya dengan kemungkinan keuntungan yang sama. bahkan ada saja idiot yang scornya mengungguli rakyat cerdas.
hmmm.... cerita ini nyata. kalau sudah seperti ini, siapa yang salah?. takdir? tidak!. mereka yang terlalu takut mengambil resiko. yang mereka takutkan hasil resume yang tidak standar mereka. dan bagi pegawai cerdas, mereka lebih memilih jalan aman. yakni, menjadi karyawan yang berpenghasilan tetap dari atasan yang tidak lain tidak bukan adalah bos idiot. terkadang di otak bangsa idiot seperti kami terdapat sebuiah kecerdasan yang tak mampu di terka para rakyat cerdas.
sahabat pembaca yang budiman... yang pertama saya ucapkan permohonan maaf dengan sangat bagi sahabat pembaca yang termasuk dalam golongan rakyat cerdas. tak ada niat menjatuhkan reputasi anda. tapi yang saya harapkan adalah jagan bangga diri atas kecerdasan yang anda miliki. terlebih saat anda gemar menjatuh rekan idiot anda. anda takkan pernah tau apa yang mereka miliki adalah sebuah kelebihan.
dan pesan semangat untuk sahabat pembaca yang bernasib sama seperti saya (bangsa idiot) jangan menghentikan langkah anda untuk mengubah nasib dan teruslah mencari peluang untuk menjadi legenda. WE ARE THE WORDL
tulisan ini terinspirasi dari seorang motivator nomor satu asia. BONG CANDRA
0 comments:
Post a Comment